Virus ebola mewabah lagi. Diperkirakan hingga awl Januari 2015 wabah ini masih akan berkembang. Saat ini Ebola sudah masuk ke Amerika Serikat dengan terjangkitnya beberapa warga negara tersebut. Virus ganas yang awalnya menyebar di Sierra Leone, Liberia dan Guinea ini akhirnya muncul mitos seiring dengan semakin merajalelanya wabah.
Dikutip dari laman Inilah, ada sejumlah mitos Ebola yang sebaiknya diketahui agar tidak terjadi persepsi yang salah kaprah dari serangan virus ini:
- “ Minum air garam dan makan bawang mentah melindungi dari serangan virus Ebola.” Anggapan ini keliru. Minum air garam dalam kondisi panas justru membahayakan nyawa. Sementara itu, bawang memang menyehatkan tapi tidak lantas mencegah paparan Ebola. Virus tersebut menular akibat kontak langsung dengan penderita melalui cairan tubuh seperti urin, air mata, ludah, hingga perlukaan.
- “Orang meninggal tidak menularkan virus.” Yang benar, virus Ebola masih bisa menular jika orang sehat melakukan kontak fisik dengan penderita Ebola yang meninggal. Bahkan, proses penanganan penderita Ebola yang meninggal harus dilakukan petugas kesehatan dengan pakaian khusus agar tidak terjadi penularan. Jenasah dikremasi agar virus tidak makin meluas.
- “Ebola tidak meluar lewat hubungan intim.” Ini hanya mitos karena cairan tubuh berupa air mani juga dapat menjadi media penularan. Virus ini dapat berada di dalam air mani selama 7 minggu,sekalipun pasien sudah dinyatakan sembuh dengan tanda tidak ditemui paparan virus pada darah. Tetap gunakan kondom atau hindari dulu berhubungan intim.
- “Petugas kesehatan akan menularkan virus.” Ada laporan bahwa petugas kesehatan di Guinea menjadi penular dari Ebola. Ini mitos karena mereka tidak kontak langsung dengan penderita. Selain itu, rata-rata datangnya virus akibat masyarakat melakukan kontak dengan hewan yang sudah
terjangkit ebola baik karena telah mengonsumsinya atau masuknya cairan tubuh yang terpapar.
- “Hand sanitizer dapat membunuh virus Ebola.” Satu sisi ada benarnya. Namun lebih disarankan untuk melakukan pencegahan dengan mencuci tangan secara teratur. Alkohol bisa digunakan namun untuk membersikan tangan atau bagian badan lainnya secara menyeluruh, memakai air dan sabun lebih disarankan.