Saat bertemu dengan seseorang yang dikenal, tradisi cium pipi kiri dan kanan serta bersalaman kerap dilakukan oleh masyarakat Indonesia, terutama wanita. Tradisi ini memang dapat mempererat hubungan persaudaraan dan kasih sayang antar saudara, teman, dan relasi.
Akan tetapi dibalik tradisi tersebut ternyata ada resiko kesehatan yang mengintip dibaliknya.
Kalangan medis menyebutkan bahwa tradisi cium pipi kiri kanan alias cipiki cipika dapat membuat berbagai jenis virus dan bakteri berpindah tempat, dan menular.
Kondisi ini terjadi karena tangan adalah tempat yang paling banyak mengandung kuman di tubuh. Tanganlah yang melakukan banyak kegiatan menyentuh, sehingga virus dan bakteri dari berbagai tempat akan menempel di tangan. Saat berjabat tangan, atau juga mencium tangan, maka resiko penularan virus dan bakteri makin besar.
Cipika cipiki juga beresiko menularkan bakteri, jika seseorang sedang menderita jenis penyakit yang disebabkan virus. Ini karena letak pipi tak jauh dari hidung, yang menjadi saluran pernafasan tempat virus penyakit pernafasan tinggal.
Namun resiko dari penularan virus akibat cium pipi lebih sedikit ketimbang salaman dan cium tangan, sebab jenis kotoran dan virus lebih banyak berada di tangan. Virus itu antara lain adalah virus influenza, rhinoviruses, coronaviruses, dan adenoviruses.
Untuk mencegah penularan virus tersebut, disarankan usai salaman dan cium pipi ke kerabat dan handai taulan, Anda segera mencuci tangan dan wajah dengan sabun. Jangan makan dengan tangan yang kotor, dan jangan lupa untuk meningkatkan daya tahan tubuh.