Smartphone era sekarang identik dengan layar sentuh. Teknologi touch screen identik dengan kontrol serta navigasi jemari. Jika kendali ponsel pintar dilakukan dengan lidah?
Sejumlah tim peneliti dari Osaka Prefecture University di Jepang mengembangkan sebuah perangkat kendali gadget yang memungkinkan dikontrol dengan cara “menekan” lidah ke dinding pipi. Mirip aksi gesture, pengguna yang miliki keterbatasan akses perangkat karena tak bisa menggerakkan jarinya bisa memanfaatkan teknologi ini.
Keterbatasan akses perangkat yang dimaksud misalkan saja pada situasi dan kondisi tertentu. Contohnya pada pengendara sepeda motor atau saat orang bermain ski. Lantas, mengapa memilih lidah?
Satu anggota peneliti menyebut jika lidah adalah satu otot paling elastis dan miliki kekuatan besar. Sehingga, lidah bisa mengontrol gerakan dengan sangat baik. Saat pengujian, sebuah pad dengan 64 elemen penginderaan tekanan disematkan ke enam pipi relawan.
Lalu, mereka lakukan enam uji gerakan termasuk ke arah atas, bawah, kanan, dan kiri, dengan menekan dan menggeser lidah ke pipi. Sejumlah gerakan dilakukan bukan hanya terkait kontrol navigasi namun juga aksi klik atau tap. Dari 300 gerakan hasilkan tingkat akurasi 98 persen.
Jika teknologi ini terealisasi, bukan saja sangat bermanfaat bagi mereka yang miliki keterbatasan akses namun juga bagi mereka yang benar-benar tidak bisa akes smartphone pakai jemari. Misalkan saja pada pasien lumpuh atau disabilitas.
Lalu, mereka lakukan enam uji gerakan termasuk ke arah atas, bawah, kanan, dan kiri, dengan menekan dan menggeser lidah ke pipi. Sejumlah gerakan dilakukan bukan hanya terkait kontrol navigasi namun juga aksi klik atau tap. Dari 300 gerakan hasilkan tingkat akurasi 98 persen.
Jika teknologi ini terealisasi, bukan saja sangat bermanfaat bagi mereka yang miliki keterbatasan akses namun juga bagi mereka yang benar-benar tidak bisa akes smartphone pakai jemari. Misalkan saja pada pasien lumpuh atau disabilitas.