Hackathon Jakarta yang belangsung sejak 26 – 27 April 2014 silam, tasbihkan “Aplikasi APBD” yang bernama Awasi, Pelajari Belanja Daerah (APBD) di posisi pertama. Aplikasi itu mampu ungguli 53 aplikasi lain yang ikut serta dalam kompetisi “Selamatkan Jakarta”.
“Aplikasi APBD” ini memungkinkan pengguna untuk memonitor penggunaan APBD. Masyarakat bisa ikut mengawasi penggunaan anggaran dan melaporkannya bila menemukan penyimpangan serta kejanggalan.
Prasetyo Andy W, sang pengembang dalam siaran persnya menulis jika pembuatan aplikasi ini diawali dengan meminta data dari APBD Provonsi DKI Jakarta. Mulanya, ia pesimis jika mereka bakal berikat “bahan-bahan” yang diperlukan.
“Ternyata pemerintah merespons acara ini dengan baik membuka data APBD untuk kompetisi,” ujarnya.
Aplikasi besutan Prasetyo tak hanya sediakan informasi sebagai bagian dari transparasi namun juga fitur pengawasan. Jika masyarakat menemui sesuatu yang janggal, maka warga bisa melaporkan penyimpangan tersebut.
Aplikasi APBD mampu mengungguli PANTURA di posisi runner-up yang diikuti APPAJA dan KIRI HACK JAK di posisi keempat. Para pemenang kompetisi ini akan disebarluaskan aplikasinya ke sejumlah toko aplikasi perangkat bergerak macam Google Play Store, Apple App Store, Windows Phone Store, dan Blackberry App World.
Meski demikian, “Aplikasi APBD” masih dalam tahap penyempurnaan. Pengembang diberi kesempatan hingga dua pekan untuk tahap finishing fitur-fiturnya sebelum dirilis global.