Analisis Kaspersky Lab menyebut jika ada evolusi spam pada bulan Agustus 2014. Amerika Serikat ditasbihkan sebagai negara produsen spam terbesar di dunia untuk penyebaran. Sedangkan Inggris duduki peringkat teratas sebagai negara target spam terbesar di dunia dari jumlah deteksi oleh antivirus.
Amerika Serikat ada di posisi puncak sebagai negara penghasil spam dengan porsi 16% atau meningkat 0,7% jika dibanding bulan Juli. Di posisi kedua ada Rusia dengan 6% yang meningkat 0,4% dibanding bulan sebelumnya. Di posisi tiga ada China dengan 4,7% atau bertambah 0,6% dari bulan Juli.
Sedangkan untuk negara target serangan spam, Inggris ada di peringkat ‘terhormat’ dengan porsi 13,2% atau naik 6,3% dari bulan sebelumnya. Di posisi kedua ada Jerman dengan 9,6 persen. Menariknya, Amerika Serikat ada di peringkat ketiga dengan 7,7 persen. Ini bisa dikatakan bila negara super power itu selain produsen juga sekaligus target sasaran spam.
Analisis lain dari Kaspersky Lab menyebut bila lalu lintas spam via emal meningkat 0,2% dibanding bulan Juli jadi 67,2 persen. Sedangkan untuk serangan phishing meningkat 62% bila dibanding bulan sebelumnya.
Terkait dampak, negara yang paling terpengaruh serangan phishing yakni Australia dengan 24,4% yang disusul Brasil dengan 19,5 persen. Inggris ada di posisi ketiga dengan 15,2% yang disusul Kanada (15,6%) dan India (14,5%) .